Friday, June 7, 2013

Tips Supaya Tidak Cepat Lupa atau Pikun

Terkadang kita suka lupa, malah sering lupa ya, semisal baru saja kita menyimpan kunci, eh malah nyari-nyari lagi padahal baru 5 menit.hehe.nah sahabat semuanya, untuk mengobatinya ada sedikit tips nih buat sahabat semuanya, supaya tidak cepat lupa atau pikun.
tips-tipsnya yaitu :

1. Lakukan senam otak. senam otak dapat kita lakukan dengan cara melatih otak kita untuk mengingat sesuatu.

2. Minumlah air putih 6-8 gelas air putih setiap hari. karena air putih dapat membantu seluruh fungsi organ tubuh bekerja    lebih oftimal.

3. mengkonsumsi aneka jenis makanan yang bermanfaat untuk menutrisi otak anda. makanan ersebut seperti buah blueberry, buah    bit, bawang merah, brokoli, dan pisang.

4. Merilekan otak anda ketika anda telah berpikir dengan keras dan mengalami pusing.

5. Melakukan permainan asah. seperti TTS di koran/surat kabar.


itulah sahabat postingan kali ini mengenai tips supaya tidak cepat lupa atau pikun. semoga bisa membantu.


Sumber: http://www.batararayamedia.com

CARA MUDAH MENGETAHUI KARAKTER ANAK

Karakter dasar sesuai dengan jiwa bangsa, itu salah satu harapan Dirjendikdasmen beberapa waktu yang lalu. Bagaiamana mengetahuinya? Secara klasikal dapat diketahui dengan memberikan pertanyaan dasar yang paling mudah. Kalau konteksnya pembelajaran, jika guru masuk kelas berikan pertanyaan kaitan yang paling mudah dipahamai anak pada pelajaran sebelumnya. Sebarkan pertanyaan itu ke kelas Anda. Jika anak diam atau tidak merespon pertanyaan Anda, jangan keburu memberikan punisment dengan kata-kata "bodoh", "malas", dan sejenisnya. Tapi tetap tersenyumlah sambil memberikan pancingan jawaban. Jika anak tetap diam tidak menjawab, maka indikasi ini dapat dijadikan bahan simpulan bahwa anak didik Anda belum memiliki karakter dasar yang memadai.

Akan tetapi, jika pertanyaan gampang tersebut dijawab sepontan oleh anak didik Anda, berarti karakter dasar sudah terbentuk. Dapat dikatakan Anda sebagai pendidik telah berhasil menanamkan karakter dasar sebagaimana yang dimaksud oleh Pak Dirjen.

Sebagai orang berpengalaman di bidangnya, tentu umpan semacam itu patut kita jadikan bahan kajian. Kalau pertanyaan yang paling gampang saja tidak direspon oleh siswa, apalagin pertanyaan yang belum dikenal sama sekali. Anak akan diam seribu bahasa. Karena itu secara metodologis, kita telah dibekali dengan sejumlah pengetahuan paedagogies yang bisa menuntun kita untuk "tlaten" memberikan pelalajaran pada anak didik kita. Generalisasi dari point ini adalah: Jika anak Indonesia terbentuk dengan karakter dasar yang rata-rata seperti ilustrasi di atas, maka patut kalau bangsa kita menggelar pendidikan karakter kebangsaan.

Pada kesempatan yang berbeda, pakar penelitian UNM, Prof, Dr. Suharjono, M.Si memberikan simulasi cara menuntun anak gemar bertanya untuk mengetahui karakter awal anak. yaitu dengan jalan memberikan secarik kertas pada anak, lalu anak disuruh bertanya dengan menuliskan pertanyaan pada secarik kertas tersebut. Kemudian pendidik menawarkan siapa yang akan bertanya / membacakan pertanyaannya. Sepontan sejumlah besar anak rebutan mengacungkan jari untuk memberikan pertanyaan. Scara metodologis, ini merupakan inovasi hasil kreativitas pendidik. Simpulannya adalah... menguasai teori memberikan variasi pertanyaan pada anak merupakan upaya untuk membentuk karakter dasar berani pada anak.


Sumber: http://www.batararayamedia.com

Manfaat Kompetensi Paedagogik Guru Bagi Siswa

Kompetensi Pedagogik sering tidak dipahami dan dimengerti oleh beberapa guru, tidak sedikit guru yang hanya mengajar saja tanpa mau tahu apa itu  Kemampuan paedagogik adalah kemampuan dalam pembelajaran atau pendidikan yang memuat pemahaman  terhadap hal-hal yang berkaitan dengan sifat peserta didik, ciri pesrta didik, perkembangannya peserta didik, konsep pendidikan yang berguna untuk membantu siswa,metodologi mengajar yang sesuai dengan bahan dan perkembangan siswa dan lain-lain. Guru diharapkan memahami sifat-sifat, karakter, tingkat pemikiran, perkembangan fisik dan psikis anak didik. Dengan mengerti hal-hal itu guru akan mudah mengerti kesulitan dan kemudahan anak didik dalam belajar dan mengembangkan diri sehingga guru akan lebih mudah membantu siswa berkembang. Untuk itu diperlukan pendekatan yang baik, tahu ilmu psikologi anak dan perkembangan anak dan tahu bagaimana perkembangan pengetahuan anak.

Pentingnya seorang guru memiliki kompetensi paedagogik adalah guru dapat mengembangkan kemampuannya anak didiknya dengan maksimal karena guru yang menguasai beberapa teori tentang pendidikan dengan mengerti bermacam-macam teori pendidikan dapat memilih mana yang paling baik untuk membantu perkembangan anak didik. Selain itu Guru juga diharapkan memahami bermacam-macam model pembelajaran. Dengan semakin mengerti banyak model pembelajaran, maka dia akan lebih mudah mengajar pada anak sesuai dengan situasi anak didiknya. Pada dasarnya peningkatan kompetensi pedagogik  guru akan menghindarkan kegiatan pembelajaran bersifat monoton ,tidak disukai siswa dan membuat siswa kehilangan minat serta daya serap dan konsentrasi belajarnya.

Berikut beberapa manfaat kompetensi paedagogik guru bagi siswa yaitu :

1.   Jika guru dapat memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip prinsip perkembangan kognitif siswa maka:

a.       Siswa dapat terpenuhi rasa ingin tahunya. Karena itu guru harus dapat membangkitkan dan mengelola rasa ingin tahu anak dalam setiap kegiatan pembelajaran. Guru tidak hanya bercerita atau menerangkan mata pelajaran tapi juga merangsang daya berpikir kritis siswa memlaui ketrampilan bertanya dan uji coba.

Indicator kinerja : Guru harus dapat menentukan posisi kemampuan peserta didik dilihat dari sudut ketutantasan belajar yang ditetapkan ,merancang program remedi bagi siswa yang dibawah KKM dan merancang program pengayaan bagi siswa yang mencapai KKM.



b.      Siswa memiliki keberanian berpendapat dan kemampuan menyelesaikan masalah. Maka guru harus mampu mendesaian metode pengajarannya yang membuat siswa aktif berpendapat atau menjawab ragam soal/permasalahan pengetahuan lengkap dengan alasannya. Sehingga siswa berani berpendapat dari berbagai macam sudut pandang ,mampu menyatakan pendapat tanpa  rasa takut salah ,cemas atau ditertawakan guru dan temannya.Sekaligus siswa dapat dihargai pendapat orisinalitasnya dalam mengajukan pemikiran dan pemecahan masalah yang berbeda dari teman temannya.

Indicator kinerja : Guru semestinya dapat refeleksi diri dengan  menganalisa potensi kekuatan dankelemahan pembelajaran yang telah dilaksanakan, menentukan bagian pembelajaran  yang harus diperbaiki serta terus mengemabngkan diri dalam peningkatan profesi sebagai pendidik.

 c.       Siswa merasa gembira dalam kegiatan belajarnya. Guru  harus menghargai imajinasi siswa ,rasa humor serta keberbakatan yang dimiliki siswa ,walaupun siswa memiliki kelemahan pada satu atau berbagai mata pelajaran.Sehingga siswa memiliki rasa percaya diri dan  perasaan berharga dari bakat atau kemampuan yang menonjol pada satu  atau beberapa bidang study akademik maupun non akademik yang dikuasinya.

Indicator kinerja : Guru dituntut dapat memotivasi dan memfasilitasi  peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan pembelajaran yang bersifat kreatif dan interaktif ,memberi penguatan (reinforcement) dalam pembelajaran serta memberi kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan pengalaman belajar yang telah dialaminya.

2.      Jika guru dapat memahami prinsip prinsip perkembangan kepribadian siswa dan memanfaatkannya maka;

a.       Siswa memiliki kepribadian mantap dan memiliki rasa percaya diri. Seorang guru harus dapat mengakui dan menerima setiap keunikan dan perbedaan setiap siswanya  tanpa dibeda bedakan baik lantaran prestasi atau latar belakang lainnya.Selanjutnya diarahkan menuju etika universal yang disepakati bersama , sehingga siswa merasa diperlakukan secara adil dan bijak sana.

Indicator kinerja : Guru dapat menyusu rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang telah dipilih seperti memilih dan merancang media dan sumber belajar ,merancang pengalaman belajar (tatap muka ,terstruktur dan mandiri) untuk kompetensi optimal siswa.

 b.      Siswa memiliki sopan santun dan taat pada peraturan. Guru harus dapat menjadai teladan dalam berperilaku baik dalam ucapan dan tindakan.Kemampuan guru untuk menciptakan iklim “fair” dan disiplin dalam kegiatan belajarnya akan menciptakan rasa hormat siswa.

Indicator kinerja : :Guru semestinya dapat menerapkan dan memanfatkan berbagai teori pembelajaran seperti behavioristik ,kognitif sosial atau lainnya sesuai kondisi siswanya.

 c.       Siswa tumbuh jiwa kepemimpinannya dan mudah beradaptasi. Guru dituntut dapat menciptakan suasana kondusif dalam kegiatan pembelajaran guna membangun keberanian dan kemampuan nyata siswa dalam mengkespresikan prestasi yang dimiliki setiap siswa.

Indicator kinerja : Guru .dapat  memilih strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik ,kompetensi yang ingin dicapai dan materi ajar.

Pada akhirnya kompetensi pedagogik guru akan mengarah pada kemampuan guru menyusun rancangan dan melaksanakan strategi pembalajaran yang sesuai dengan kompetensi , karakteristik dan kebutuhan siswa dalam belajarnya. Sehingga siswa dapat tercapai ketutantasan belajar secara optimal dan dapat meraih prestasi yang membanggakan.


Di tulis oleh : Dewi Indriati Hadi Putri

Mahasiswi Pend. Teknik Mekatronika – UNY



Sumber: http://www.batararayamedia.com

Arti Siswa dan Anak Berprestasi

Arti Siswa Dan Anak Berprestasi Untuk dikalangan pendidikan arti siswa itu adalah anak didik yang selalu ngikuti aturan – aturan yang di tetapkan oleh sekolah atau guru yang mendidinya, dan selalu mempunyai kewajiban apa yang telah menjadi tugasnya sebagai siswa untuk menjungjung tinggi harkat dan martabatnya sebagai siswa teladan. Itu perincian dari arti siswa dikalangan pendidikan.

Arti secara detailnya Siswa adalah sekelompok orang dengan usia tertentu yang belajar baik secara kelompok atau perorangan. Siswa juga disebut murid atau pelajar. Ketika kita bicara mengenai siswa maka pikiran kita akan tertuju kepada siswa di lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah. Di lingkungan sekolah dasar masalah - masalah yang muncul belum begitu banyak, tetapi ketika memasuki lingkungan sekolah menengah maka banyak sekali masalah masalah yang muncul karena anak atau siswa sudah memasuki masa remaja. Siswa sudah mulai berfikir tentang dirinya, bagaimana keluarganya, teman - teman pergaulannya dan sebagainya. Pada masa ini seakan mereka menjadi manusia dewasa yang bisa segalanya dan terkadang tidak memikirkan akibatnya. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh keluarga dan tentu saja pihak sekolah juga.

Contoh kecil untuk dampak buruk dari seorang siswa bila mana seorang guru mendidiknya terlalu keras atau dari pihak orang tua yang kurang mendidikny, misalnya ketika menuju sekolah, seorang anak membawa beban emosional tertentu, mungkin masalah pribadi atau masalah keluarga yang berpotensi menghalanginya masuk sekolah. Jadi, kalau di sekolahan tidak mendapatkan pengarahan dan perhatian yang memadahi, bahkan seorang siswa itu dibenturkan pada perintah – perintah dan kewajiban – kewajiban yang keras maka dia akan melanggar peraturan sekolah. Biasanya hal itu berdampak dalam hal berikut :

1. Kabur dari sekolah

2. Absen terus – terusan, atau terlambat dari waktu – waktu pelajaran yang telah di tentukan

3. Ketinggalan pelajaran

4. Melakukan pelanggaran di lingkungan sekolah

Beda lagi dengan anak berprestasi dia selalu bermotivasi untuk menuntut ilmu yang ingin dia capai untuk meraih kesuksesan atau menjadi anak yang berprestasi, itu perincian arti anak berprestasi. Beda dengan arti dari seorang siswa Arti secara detailnya anak berprestasi itu seorang anak atau murid yang terdidik dengan daya pikir yang selalu berpikiran kedepan dalam artian selalu bermotivasi dimana pun dia berada. Ketika dia di lingkungan masyarakat maka pola pikir dia selalu mengikuti apa yang harus di kembangkan di lingkungannya. Biasanya hal itu keliahata dalam hal berikut :

1. Selalu aktiv bermasyarakat

2. Banyak dikenal oleh masyarakat atas prestasinya

3. Dan selalu menjadi anak kebanggaan ketua masyarakat

Dan ketika dia di lingkungan pendidikan atau sekolah dia selalu bermotivasi memajukan atau mengharumkan nama sekolahnya dan bikin bangga kepala sekolah dan guru – guru yang telah mengajarnya. Biasanya hal itu kelihatan dalam hal berikut :

1. Terutama dia selalu tekun beribadah dan berdo’a

2. Selalu mengikuti kegiatan – kegiatan sekolah

3. Rajin belajar untuk memotivasi manjadi anak yang berprestasi

4. Tidak pernah mengeluh ketika dia menemukan kesulitan


Sumber: http://www.batararayamedia.com

Cara Mengembangkan Potensi Diri Untuk Berprestasi

Dalam kehidupan umat manusia keinginan untuk hidup sukses dalam berbagi aspek sudah pasti dimiliki oleh setiap individu. Akan tetapi, kesuksesan tidak mudah untuk di raih, melainkan perlu perjuangan yang sungguh-sungguh dari setiap individu. Kesuksesan seseorang dalam berbagi aspek kehidupannya tidak datang dengan sendirinya, melainkan ditentukan oleh berbagai aspek. Apek itu antara lain internal dan eksternal. Aspek Internal antara lain karena keuletannya dan kerja keras dalam upaya mengubah kehidupannya. Sedangkan Aspek Eksternal antara lain serta dukungan dari berbagai pihak. Selain itu, aspek yang ridak kalah pentingnya adalah ketentuan Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk mencapai kesuksesan tersebut setiap individu harus memiliki upaya selain bekerja dengan sungguh-sungguh. Di samping itu, mereka juga harus berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala usahanya. Oleh karena manusia berusaha, sedangkan yang menentukan adalah kehendak-Nya. Hal ini perlu selalu diingat manusia, apabila mendapatkan kesuksesan dalam kehidupannya tidak akan sombong, serta bila gagal tidak akan frustasi. Oleh karena semua itu sangat tergantung kepada kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Potensi diri

Setiap individu sangat mendambakan untuk mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Kemampuan seseorang untuk mengembangkan potensi dirinya secara efektif sangat tergantung kepada motivasi yang dimiliki oleh individu tersebut.

a. Manusia dan Potensi Diri

Apabila berbicara tentang potensi dalam diri manusia, maka tidak lepas kaitannya dengan hakikat manusia itu sendiri. Hakikat manusia antara lain :

1)      Manusia sebagai makhluk Tuhan

Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah secara hakikat setiap manusia akan menyadari bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Tuhan, manusia yangtidak memiliki kekuatan apapun, sehingga manusia akan sangat menggantungkan dirinya kepada Tuhan. Manusia tidak akan bisa memiliki kekuatan apapun kecuali atas kehendak-Nya.

2)      Manusia sebagai makhluk sosial

Manusia sebagai makhluk sosial adalah tidak ada satu pun manusia yang sanggup hidup tanpa berhubungan, bantuan dan saling keterkaitan dengan manusia lainnya, sehingga manusia harus hidup dalam komunitas sosial, manusia perlu manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

3)      Manusia sebagai makhluk individu

Manusia sebagai makhluk individu adalah makhluk yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan, dan potensi manusia itu sangat khas, artinya satu sama lainnya tidak sama. Potensi manusia itu merupakan salah satu perbedaan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.

Sebagai gambaran beberapa contoh dari potensi diri antara lain : kejujuran, ketegasan, kesucian, keimanan, kesetiaan, kerapian, kematangan, kedewasaan, kecerdikan, kebijakan, kecerdasan, kebenaran, keramahtamahan, dan sebagainya.

Potensi diri dalam setiap individu tidak akan berkembang secara optimal dengan sendirinya. Oleh karena itu, apabila potensi diri itu ingin berkembang secara optimal perlu suatu upaya. Hal ini karena pengembangan potensi diri merupakan suatu proses yang sistematis dan bertahap. Adapun upaya pengembangan potensi itu sendiri harus sesuai dengan tahap-tahap pengembangan potensi diri, yang melainkan antara lain :

1)      Pengenalan diri

2)      Pengukuran potensi diri

3)      Menentukan konsep diri

4)      Mengenal hambatan-hambatan

5)      Aktualisasi diri

b. Mengembangkan Potensi diri

Agar kehidupan manusia memiliki kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan, maka potensi dirinya harus dikembangkan secara sistematis dengan sesuai dengan tahapan-tahapannya. Selain itu, perlu memperhatikan klasifikasi diri potensi diri pada setiap individu.

Untuk mengembangkan potensi dasar manusia salah satunya adalah melalui proses belajar. Potensi dasar yang harus dikembangkan dalam proses belajar antara lain potensi dasr yang melekat pada setiap individu anak, yang meliputi:

1)      Minat dan perhatian

2)      Dorongan ingin tahu

3)      Dorngan mengetahui yang sebenarnya

4)      Dorongan untuk menemukan sendirinya

5)      Dorongan untuk bertualang

6)      Dorongan untuk menghadapi tantangan

7)      Dorongan untuk menyelidiki, meneliti serta mengkaji

Sedangkan pengertian belajar dalam arti luas yang harus dikembangkan agar potensi diri individu meningkat, antara lain meliput:

1)      Belajar untuk mampu belajar lebih lanjut

2)      Belajar untuk mengerti orang lain

3)      Belajar untuk bertahan hidup

4)      Belajar untuk mampu hidup dalam bermasyarakat

5)      Belajar untuk mengerti diri sendiri

6)      Belajar untuk membaca tanda-tanda zaman



c. Konsepsi Pemberdayaan Potensi Diri

Pemberdayaan potensi diri merupakan tugas individu harus mampu memberdayakan potensi dirinyasehingga dapat mencapai prestasi yang dicita-citakannya. Sedangkan pihak lain harus memberikan kebebasan kepada orang tersebut untuk mengembangkan potensi dirinya secara bertanggung jawab.

Peberdayaan potensi itu sendiri memberian kebebasan kepada seseorang untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai apa yang dicita-citakannya. Namun, kebebasan tersebut bukan bebas sebebas-bebasnya, melainkan kebebasan yang bertanggung jawab.

Dalam pemberdayaan potensi diri manusia agar mencapai prestasi yang dicita-citakannya ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

1)      Seseorang harus memiliki visi yang jelas dalam memperjuangkan potensi dan cita-citanya sehingga dapat berprestasi.

2)      Seseorang harus menyadari realita yang ada.

3)      Seseorang harus menyadari bahwa perlu bantuan pihak ketiga (manusia lainnya)

2. Upaya untuk Berprestasi

Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa harus percaya bahwa setiap mansia memiliki peluang yang sama untuk mencapai prestasi dan keberhasilan. Adapun modal utamanya adalah usaha yang sungguh-sungguh, berdoa kepada Tuhan, serta bertawakal kepada Tuhan akan hasil perjuangannya. Hal ini sesuai dengan perinta Tuhan bahwa manusia wajib berusaha, sedangkan hasilnya menjadi urusan Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan yang menentukan.

Manusia yang menyadari akan perintah Tuhan ini kan mendorong dirinya untuk berusaha dengan sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan dan prestasinya. Akan tetapi, hasilnya menyerahkan kepada tuhan akan menghindarkan manusia itu sendiri dari rasa kecewa dan frustasi.

Seseorang hanya akan mencapai prestasi tinggi seandainya dia berusaha dengan sungguh-sungguh dan ada izin Tuhan untuk mencapai prestasi tersebut. Untuk itu manusia yang ingin berhasil mencapai prestasinya harus mempunyai keyakinan yang kuat bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk mencapai cita-citanya tersebut.

Seseorang yang menyadari memiliki kemampuan akan berjuang dengan sungguh-sungguh disertai dengan doa yang ikhlas kepada Tuhan, maka keberhasilan akan menunggu dipuncak prestasinya. Sedangkan apabila gagal dalam mencapai prestasinya tersebut padahal sudah berjuang secara maksimal, maka dirinya tidak akan kecewa dan frustasi. Oleh karena semua itu sudah di takdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.


Sumber: http://www.batararayamedia.com

Tuesday, June 4, 2013

Anak Belajar Dari Kehidupannya

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah.
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mengasihi.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi.
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan.
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan kasih dalam kehidupan.
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar damai dengan pikiran.

Hitung - hitung Tertawa


TERTAWA

Sekali tertawa, pusing kepala hilang

Dua kali tertawa, benci pun sirna

Tiga kali tertawa, persoalan lari

Empat kali tertawa, penyakit cepet sembuh

Lima kali tertawa, awet muda

Enam kali tertawa, hati penuh sukacita asal jgn di kira gila

Hitung - Hitung Marah

MARAH 

Sekali marah, sukacita hilang

Dua kali marah, akal sehat terbang

Tiga kali marah, tekanan darah naik

Empat kali marah teman- teman  pergi

Lima kali marah jadi cepet tua

Enam kali marah pintu dosa terbuka

Menuju Pertobatan Total

Jangan Sebut; Bapa kami, kalau tidak berlaku sebagai anak, setiap harinya.
Jangan Katakan; Yang ada di sorga, kalau kamu hanya pikirkan perkara duniawi.
Jangan Ucapkan; Dimuliakan NamaMu, kalau kamu tidak menghormati Allah dengan semestinya.
Jangan serukan; Datanglah kerajaanMu, kalau yang engkau maksudkan keberhasilan duniawi.
Jangan katakan; Jadilah kehendakmu, kalau yang engkau lakukan hanya yang engkau inginkan.
Janganlah memohon; Berilah kami rejeki, kalau kamu tidak perduli terhadap orang lapar dan haus.
Jangan memohon; Ampunilah kesalahan kami, kalau engkau belum dapat mengampuni yang bersalah kepadamu.
Jangan meminta; Janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, kalau kamu belum dapat menolak kejahatan.
Jangan memohon; Bebaskanlah kami dari yang jahat, kalau kamu belum bebas dari nafsu-nafsu duniawi.
Jangan katakan; Amin, kalau kamu tidak serius menanggapi doa bapa kami.


Hanya melalui pertobatan total dalam diri kita, maka baru sanggup mengimani doa yang paling indah ini.

sumber: Centra print
Tuhan tidak menjanjikan hari-harimu tanpa duka, kegembiraan tanpa penderitaan, tetapi ia sungguh menjanjikan kekuatan untuk menghadapi hari-harimu, penghiburan bagi air matamu, dan terang bagi jalanmu