Friday, June 7, 2013

CARA MUDAH MENGETAHUI KARAKTER ANAK

Karakter dasar sesuai dengan jiwa bangsa, itu salah satu harapan Dirjendikdasmen beberapa waktu yang lalu. Bagaiamana mengetahuinya? Secara klasikal dapat diketahui dengan memberikan pertanyaan dasar yang paling mudah. Kalau konteksnya pembelajaran, jika guru masuk kelas berikan pertanyaan kaitan yang paling mudah dipahamai anak pada pelajaran sebelumnya. Sebarkan pertanyaan itu ke kelas Anda. Jika anak diam atau tidak merespon pertanyaan Anda, jangan keburu memberikan punisment dengan kata-kata "bodoh", "malas", dan sejenisnya. Tapi tetap tersenyumlah sambil memberikan pancingan jawaban. Jika anak tetap diam tidak menjawab, maka indikasi ini dapat dijadikan bahan simpulan bahwa anak didik Anda belum memiliki karakter dasar yang memadai.

Akan tetapi, jika pertanyaan gampang tersebut dijawab sepontan oleh anak didik Anda, berarti karakter dasar sudah terbentuk. Dapat dikatakan Anda sebagai pendidik telah berhasil menanamkan karakter dasar sebagaimana yang dimaksud oleh Pak Dirjen.

Sebagai orang berpengalaman di bidangnya, tentu umpan semacam itu patut kita jadikan bahan kajian. Kalau pertanyaan yang paling gampang saja tidak direspon oleh siswa, apalagin pertanyaan yang belum dikenal sama sekali. Anak akan diam seribu bahasa. Karena itu secara metodologis, kita telah dibekali dengan sejumlah pengetahuan paedagogies yang bisa menuntun kita untuk "tlaten" memberikan pelalajaran pada anak didik kita. Generalisasi dari point ini adalah: Jika anak Indonesia terbentuk dengan karakter dasar yang rata-rata seperti ilustrasi di atas, maka patut kalau bangsa kita menggelar pendidikan karakter kebangsaan.

Pada kesempatan yang berbeda, pakar penelitian UNM, Prof, Dr. Suharjono, M.Si memberikan simulasi cara menuntun anak gemar bertanya untuk mengetahui karakter awal anak. yaitu dengan jalan memberikan secarik kertas pada anak, lalu anak disuruh bertanya dengan menuliskan pertanyaan pada secarik kertas tersebut. Kemudian pendidik menawarkan siapa yang akan bertanya / membacakan pertanyaannya. Sepontan sejumlah besar anak rebutan mengacungkan jari untuk memberikan pertanyaan. Scara metodologis, ini merupakan inovasi hasil kreativitas pendidik. Simpulannya adalah... menguasai teori memberikan variasi pertanyaan pada anak merupakan upaya untuk membentuk karakter dasar berani pada anak.


Sumber: http://www.batararayamedia.com

No comments:

Post a Comment

Tulislah komentar anda, karna komentar anda adalah kebanggaan kami

Tuhan tidak menjanjikan hari-harimu tanpa duka, kegembiraan tanpa penderitaan, tetapi ia sungguh menjanjikan kekuatan untuk menghadapi hari-harimu, penghiburan bagi air matamu, dan terang bagi jalanmu